Rusdy Dan Persebaya |
Sejak 2004 silam pelatih yang membawa Persebaya Surabaya juara liga pada musim 2006/2007 tersebut menderita stroke dan komplikasi. Ia pun tak bisa banyak beraktifitas dan meninggalkan dunia sepakbola sejak menderita sakit.
"Sekitar pukul 22.30 bapak meninggal. Rencananya besok siang dimakamkan di (pemakaman umum) Pegirian," tutur Ramadhani saat dihubungi di rumah duka di kawasan Rungkut Mejoyo. Rencananya jenazah disemayamkan setelah shalat Ashar.
Rusdy Bahalwan adalah sosok yang sangat disegani di Surabaya, karena catatan sejarahnya bersama Persebaya Surabaya. Saat meninggal tadi malam, komunitas Bonekmania (suppoeter Persebaya) juga sempat mendatangi rumah duka untuk memberi penghormatan terakhir.
Rencananya saat pemakaman juga bakal dihadiri supporter Bonekmania dalam jumlah lebih besar, serta tokoh-tokoh sepakbola di Surabaya. Selain berprestasi, Rusdy dikenal sebagai sosok yang santun, berwibawa dan religius.
Almarhum meinggal dalam usia 64 tahun. Ia pernah mengenyam pendidikan di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan menyelesaikan S2 di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya. Rusdy adalah salah satu dari sedikit pemain sepakbola yang menekankan pendidikan tinggi.
Walau ia sempat putus kuliah semasa di Unair karena kesibukan sebagai pemain bola. Nyatanya ia bisa menyabet gelar S1 dan S2. Selain membawa Persebaya juara, almarhum juga pernah menangani timnas Indonesia dan berhasil menyabet juara tiga Piala Tiger 1998.
No comments:
Post a Comment